REJANG LEBONG– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong menargetkan seluruh Puskesmas di wilayahnya terintegrasi dalam program layanan primer pada tahun 2025.
“Target kita tahun ini, 21 Puskesmas di Kabupaten Rejang Lebong sudah terintegrasi dalam layanan primer,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, Senin (17/3/2025).
Menurut Dhendi, integrasi layanan primer bertujuan untuk menata dan mengkoordinasikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan berkualitas. Program ini juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD), yang diharapkan dapat mengalokasikan dana desa untuk penanganan penyakit menular maupun tidak menular.
“Kami akan berkolaborasi dengan Dinas PMD terkait pemanfaatan dana desa. Harapan kami, dalam petunjuk teknis penggunaan dana desa bisa dianggarkan untuk mendukung penanganan penyakit menular maupun tidak menular,” jelasnya.
Dhendi menambahkan, kerja sama ini sangat diperlukan karena beberapa Puskesmas mengalami keterbatasan anggaran. Dengan adanya dukungan dari pemerintah desa, layanan kesehatan dapat berjalan lebih optimal.
“Dalam beberapa kasus, Puskesmas tidak memiliki anggaran yang cukup. Di sinilah peran desa sangat penting untuk memberikan dukungan,” katanya.
Ia berharap program integrasi layanan primer ini dapat memastikan seluruh warga Rejang Lebong mendapatkan hak dasar kesehatan yang layak.
“Melalui program ini, kita ingin memastikan bahwa setiap warga mendapat layanan kesehatan yang memadai. Para kepala desa juga memiliki kewajiban untuk menjamin hak dasar kesehatan bagi masyarakat di wilayahnya,” pungkas Dhendi.
Layanan primer yang terintegrasi ini akan disesuaikan dengan siklus hidup masyarakat, keluarga, dan individu, sehingga akses pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah dan merata.(007).