BENGKULU– Kapal penumpang KMP Pulo Tello berhasil melewati alur Pelabuhan Pulau Baai pukul 07.30 WIB, Senin (14/4/2025) pada uji coba perdana pascapengerukan, menandai kemajuan revitalisasi pelabuhan strategis penghubung Pulau Enggano ini. Keberhasilan ini menjawab keluhan masyarakat selama setahun terakhir terkait keterlambatan distribusi logistik akibat pendangkalan alur pelayaran.
PT Pelindo Regional 2 Bengkulu mengonfirmasi pengerukan tahap awal telah membuka akses bagi kapal berukuran sedang seperti KMP Pulo Tello (GT 488). General Manager Pelindo S. Joko menegaskan, pekerjaan akan dilanjutkan hingga alur layak dilintasi kapal besar seperti KM Bukit Raya (GT 1.000). “Ini bukti komitmen kami memulihkan peran Pelabuhan Pulau Baai sebagai pintu gerbang ekonomi Bengkulu,” tegas Joko.
Kolaborasi Multisektor Diperkuat
Keberhasilan uji coba ini merupakan hasil kolaborasi Pelindo dengan TNI AL, ASDP, Dinas Perhubungan, dan KSOP. Sebelumnya, pendangkalan ekstrem di alur pelayaran (dari kedalaman 4 meter menjadi 1,5 meter) sempat membuat kapal reguler tidak bisa bersandar.
Pada hari yang sama, Pelindo menggelar pertemuan darurat dengan Forkopimda Bengkulu dan perwakilan pengunjuk rasa, termasuk masyarakat Enggano dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Hasilnya:
1. Pelindo berjanji mempercepat pengerukan tahap kedua (April-Mei 2025).
2. Membuka posko pengaduan layanan pelabuhan.
3. Menyiapkan kapal cadangan untuk antisipasi gangguan operasional.
Dampak Ekonomi
Revitalisasi ini diharapkan menekan biaya logistik ke Pulau Enggano yang sebelumnya membengkak 40% akibat keterbatasan kapal. Camat Enggano Susanto MD menyebut, normalisasi pelabuhan akan mempermudah pasokan bahan pokok dan akses kesehatan darurat.
Langkah Selanjutnya:
Pelindo akan memasang rambu navigasi baru dan memperlebar kolam pelabuhan pada Juni 2025. Pemprov Bengkulu mengalokasikan dana Rp 15 miliar untuk penguatan dermaga.
pewarta : Hasan
Editor : Hasan